Oleh: Dian Magfirawati

Persaingan yang terjadi dalam dunia perbankan saat ini sudah semakin ketat. Para pihak manajemen bank dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menarik nasabah agar semakin banyak nasabah, maka semakin banyak pula uang yang terhimpun di bank untuk disalurkan kembali. Selain menarik nasabah, bank saat ini juga sudah banyak yang melirik fee based income untuk menambanh keuntungan bank. Besarnya keuntungan yang diperoleh oleh bank serta efisien dan efektif perusahaan dalam mengelola keuangan, menunjukan kinerja keuangan bank yang bagus.
Bank Umum Milik Pemerintah seperti BNI, BRI, Bank MANDIRI dan BTN sudah mulai meningkatkan fee based income yang dilakukan dengan menambah jenis produk layanan jasa dan memperluas publikasi jenis-jenis layanan tersebut baik melalui media cetak maupun media electronik. Sehingga dapat mempermudah nasabah dan calon nasabah untuk mengetahui jenis layanan yang dimilki bank-bank tersebut. Fee based income memberikan jasa-jasa perbankan seperti transfer, inkaso, safe deposit box, letter of credit, bank garansi, bank card, penyetoran dana dan transaksi valuta asing. Namun, di era yang sudah tersentuh teknologi seperti sekarang ini, sudah banyak masyarakat yang lebih senang untuk menggunakan jasa bank melalui elektronik, Adapun jenis fee based income yang sangat berkaitan erat dengan teknologi informasi yaitu e-banking, sms banking dan phone plus. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi, maka layanan bank mendapat nilai lebih antara lain mempermudah nasabah untuk melakukan transaksi tanpa batas ruang dan waktu.
Salah satu keunggulan dari fee based income adalah karena menghasilkan pendapatan yang memiliki resiko yang sangat kecil bila dibandingkan dengan pendapatan bunga. Sehingga fee based income juga menjadi alternatif pengembangan keuntungan pada sistem perbankan yang berbasis syariah. Salah satu sistem bank yang berbasis syariah yaitu bank mandiri syariah melakukan pengembangan terhadapa jasa gadai emas (rahn) pada tahun 2011. Bank mandiri syariah mencatat bahwa fee based income BSM meningkat tajam pada sepanjang 2011, yaitu sekitar 90,95 persen. Pada 2010, fee based income BSM bernilai Rp567 miliar menjadi Rp 1,082 triliun pada 2011 (Republika).

Leave a Reply